Selasa, 03 Juli 2007


Audy Item
Membalas dengan Cinta

Suatu hari Yopie Item datang ke perusahaan rekaman Sony Music. Bukan untuk bermain gitar meski sosoknya terkenal sebagai gitaris jazz kawakan. Ketika itu dia membawa kaset demo putrinya.

Sony yang ketika itu memang sedang mencari seorang solois wanita yang belum pernah rekaman sebelumnya, menerima dengan senang hati. Tanpa menunggu lama, kontrak dengan putri tercinta Yopie Item akhirnya diteken. Lewat lagu lama Asti Asmodiwati, Satu Jam Saja, nama sang putri Yopie Item itu pun seketika melambung. Audy Item. Berbekal kualitas suara, wajah menawan, dan penampilan menarik, sosoknya makin terkenal.

Young diva?


Kalau saja ada yang menyematkan predikat itu padanya, tampaknya tidak terlalu salah. Belum lama muncul, nyaris semua penghargaan industri musik berhasil disabetnya. Bahkan, gadis kelahiran Jakarta pada 23 April 1983 ini berhasil menyingkirkan seorang Iwan Fals di ajang MTV Asia Awards yang digelar di Singapura.

Namun, boleh dibilang musik bukan hal baru untuknya. Sejak kecil, Audy sudah akrab dengan dunia ini. Mungkin saja lantaran sang ayah yang gitaris itu, sehingga ia mampu memainkan alat musik. Bahkan, dia pernah gandrung menabuh drum dan memainkan alat musik tersebut di acara-acara sekolah. Tentu saja, daya tarik dunia menyanyi lebih kuat.

Konser tunggal?


''Siapa sih yang nggak pengen konser tunggal?'' kata Paula Allodya Item, nama lengkapnya. Tapi, ''Kalau konser tunggal kan butuh proses yang tidak main-main. Pertama lagu hit-nya harus banyak dulu, terus juga pengalaman dan jam terbang. Jadi, belumlah. Cuma dari sekarang sudah mulai.''

Kalau pun harus konser tunggal, konsepnya berbeda dengan yang sudah lazim diselenggarakan. Pelantun tembang Dibalas Dengan Dusta dan Menangis Semalam ini ingin konsepnya tidak di dalam gedung, tapi di luar. ''Kalau in door kayaknya formal. Pengennya lebih santai.''

Kahlil Gibran?


Jangan heran kalau lulusan SMA Percik (Perguruan Cikini) Duren Tiga Jakarta itu akhir-akhir ini akrab dengan nama sang pengarang sohor. Dia mengaku lebih banyak membaca buku-buku sastra dan puisi seperti karya-karya Kahlil Gibran. Dia pun senang membuat puisi. Ternyata, ''Insya Allah, kalau diberi kesempatan, aku bikin album rohani.''

Benak perempuan berdarah Manado-Bandung ini dipenuhi dengan keinginan untuk membuat album lagu-lagu bernuansa Islami. Untuk itulah dia merasa perlu jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri seraya menunggu kesempatan itu tiba. ''Jadi, ya, mungkin nanti kalau sudah dapat kesempatan bikin album Islami, baru saya bikin lagunya.''

Ehm, pacar?


Pertanyaan yang wajar untuk seorang gadis yang tidak lama lagi berusia 23 tahun. Setelah putus dari drummer grup band Dewa, Tyo, Audy belum terlihat menggandeng kekasih baru. Kendati gosip tentu saja tidak pernah berhenti berseliweran.

Ketimbang menjawab pertanyaan soal pacar, Audy lebih suka berceloteh tentang sahabat. ''Saya lebih baik kehilangan pacar daripada kehilangan sabahat.'' Audy yang menyebut dirinya termasuk supel dan punya teman di mana-mana ini pun berkisah tentang seorang sahabatnya ketika masih duduk di bangku sekolah dasar Jaka Sampurna School, Bekasi.

Nama sahabat itu Olivia. Peristiwanya terjadi sekitar tiga tahun lalu. Saat itu Audy sedang tur di Jawa Timur. Di tengah perjalanan, berita duka sampai di telinganya. Olivia dipanggil Tuhan, meninggal akibat kecelakaan kereta api. Karena tidak boleh pulang, dia mendengarkan proses pemakaman sahabatnya itu hingga selesai lewat telepon seluler. Setelah itu, Audy sempat tidak bisa makan selama seminggu. Untuk mengenang Olivia, ''Saya punya celana pendeknya dia warna biru, saya pakai terus. Dia kalau nginap di rumah saya, selalu pakai celana itu.''

Kambing?


Inilah binatang kurban Audy tahun ini. Pada Idul Adha tahun ini, seekor kambing menjadi jalannya untuk berbagi rezeki. Sebelumnya, dia sempat berkurban seekor sapi. Boleh jadi ini menjadi awal untuk menguatkan niatnya untuk naik haji. ''Pengenlah. Itu kan rukun Islam.''

Audy mengaku sejak belajar tentang haji, keinginan itu sudah ada di benaknya. Tapi sebelum keinginan itu terwujud, dia berencana tahun ini berumrah lebih dulu. Setelah itu, dia menunggu waktu yang tepat untuk berhaji. ''Saya pikir, waktunya harus tepat. Saya pengennya semua keluarga ikut. Biar lebih enaklah.''

Obsesi?

Dengan semua cinta miliknya, ''Saya pengen masuk surga.''

Tidak ada komentar: