Senin, 17 Maret 2008

"Surga" Yon Koeswoyo


Budi Suwarna

Siapa tak kenal Yon Koeswoyo. Pemilik nama asli Koesyono Koeswoyo inilah vokalis utama Koes Plus, grup musik tahun 1970-an yang melegenda di Indonesia dan lagunya masih dinyanyikan orang di mana-mana. Kini Yon berusia 68 tahun. Sebagian masa tuanya dia habiskan dengan ”ngamen” dan memotong rumput.

Yon tinggal di sebuah perkampungan di Pamulang, Tangerang, Banten. Jalan masuk ke rumahnya berlubang-lubang dan becek. Rumahnya tidak besar dan mewah untuk ukuran penyanyi yang namanya melegenda. Namun, halamannya luas, yakni sekitar 2.500 meter persegi.

Di halaman itu Yon menanam berbagai jenis pohon, seperti durian, ketapang jati, mangga, rambutan, dan palem. ”Semua saya tanam sendiri. Rumput di halaman ini juga saya beli dan tanam sendiri,” ujarnya sambil menunjuk hamparan rumput hijau yang terpelihara baik.

Yon mengatakan, semua tanamannya dia rawat dengan tangannya sendiri. Setiap tiga atau empat hari sekali dia memotong rumput, menyapu halaman, dan memangkas batang-batang pohon yang tidak beraturan. Dengan kegiatan itu, Yon merasa sehat lahir batin.

”Setiap kali manggung saya teriak kepada penonton, ’Saya ini sudah berumur 68 tahun. Tapi, lihat saya masih sehat kan’,” katanya sambil berdiri dan mengangkat kedua tangan, berpose seperti binaraga.

Yon menambahkan, kegiatan memotong rumput dan menyapu halaman membuatnya tenang. ”Saya memotong rumput untuk melupakan segala penderitaan,” ujar Yon ketika melayani wawancara pada Kamis (13/3) pagi yang cerah.

”Kalau lagi susah (tidak punya duit), saya berpikir bahwa daun-daun yang saya pungut dari halaman adalah duit yang bertebaran. Ternyata beberapa hari kemudian saya benar-benar dapat order dan uang, ha-ha...,” kata Yon tertawa keras.

Karena rumah itu memberikannya kedamaian dan membuatnya bisa melupakan penderitaan, Yon menganggap rumahnya ”surga”. ”Meski jelek, ini surgaku,” tambahnya.

Pedesaan

Rumah yang dibangun tahun 1990 itu dia beli dari jerih payahnya bermusik selama bertahun-tahun. Di rumah ini dia tinggal bersama istrinya, Bonita Angelia, dan dua dari empat anaknya, yakni Bela Aron (12) dan Kenas Berton (6). Selain itu, ada Agus (sopir) dan Ika (pembantu rumah tangga).

Yon menyebut rumahnya berkonsep rumah pedesaan. ”Tapi yo embuh, kok malah berantakan, ha-ha-ha,” ujar Yon sambil tertawa.

Rumah itu terdiri dari tiga bangunan terpisah. Yon dan keluarga tinggal di bangunan utama. Di sampingnya ada sebuah bangunan terpisah yang difungsikan sebagai ruang tamu. Di seberang bangunan utama ada sebuah galeri tempat Yon menyimpan puluhan lukisan karyanya. Dia juga biasa bermain gitar di sana.

Semua bangunan yang ada memiliki ciri hampir serupa, yakni dibangun dengan batako dan bata merah yang dibiarkan polos tanpa plesteran. Semua bangunan juga memiliki jendela-jendela besar sehingga kita bisa melongok langsung ke halaman luas, asri, dan hijau.

Tidak ada yang tampak mewah dan berlebihan dari setiap sudut rumah Yon dan keluarga. Pintu kamar mandi di ruang keluarga bahkan hanya terbuat dari plastik PVC yang banyak dijual di toko material. Di ruangan itu ada beberapa perabot yang biasa-biasa saja: seperangkat sofa, meja, televisi, dan kulkas. Hiasannya beberapa foto keluarga.

Di ruang galeri yang memuat 50-an lukisan Yon hanya ada sebuah sofa, meja, dan dua gitar. Di dinding tidak ada hiasan, kecuali beberapa lembar piagam dan foto-foto tua Yon bersama personel Koes Plus.

Di ruang tamu hanya ada sebuah sofa yang sudah kusam, tumpukan bingkai foto, dan sebuah piano. Tidak ada hiasan mewah seperti lampu kristal atau guci-guci mahal. Di ruang ini Yon biasa bernyanyi dan main piano. Pagi itu dia memainkan beberapa lagu Koes Plus, seperti Telaga Sunyi, Manis dan Sayang, serta Hidup yang Sepi. Dia juga memainkan beberapa lagu Beatles untuk kami.

Suaranya masih jernih dan khas, sama seperti Yon yang dulu. Tak terasa kami mengenang kembali kejayaan Koes Plus dan mengingat lagu-lagunya yang abadi, seperti Bujangan, Cubit-cubitan, Pelangi, Kapan-kapan, Bunga di Tepi Jalan, Terlambat, dan masih banyak lagi. Ketika diingatkan bahwa lagu-lagu Koes Plus masih digemari bahkan oleh anak-anak muda yang lahir tahun 1980-an, dengan mimik tidak percaya, Yon berkata, ”Opo iyo?”

Kami juga mengingatkan bahwa banyak anak muda yang membuat komunitas penggemar lagu Koes Plus. ”Jadi, kalau begitu, Koes Plus masih terkenal sampai sekarang,” ujarnya setengah tak percaya.

Di antara anggota Koes Plus yang lain, bisa dikatakan hanya Yon yang masih aktif bernyanyi. Pengiringnya bukan lagi Tonny Koeswoyo (almarhum), Yok Koeswoyo, Nomo Koeswoyo, atau Muri, melainkan Danang, Sony, dan Seno. Mereka, kata Yon, adalah anak-anak muda usia 20-an dan 30-an yang sangat piawai memainkan lagu-lagu Koes Plus. ”Mungkin mereka main lebih bagus dari kami dulu,” kata Yon, yang mengaku bertemu dengan mereka secara tidak sengaja di sebuah studio.

Hingga sekarang Yon masih mendapat tawaran manggung di mana-mana. Rabu lalu dia baru pulang manggung dari Samarinda, Kalimantan Timur. ”Sabtu (15/3) saya akan berangkat ke Blora (Jatim) untuk manggung,” kata Yon.

Yon mengaku dalam satu bulan dia setidaknya manggung di tiga atau empat tempat. ”Yah, kami sekarang hidup dari ngamen sebab kami tidak dapat royalti seperti artis-artis sekarang. Kalau tidak ngamen, ya tidak hidup,” kata Yon.

Begitulah kehidupan Yon sekarang. Nama dan karya-karya besar, tetapi zaman yang glamor dan instan sekarang meninggalkannya.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

mas yon maju terus karena sebagai figur musikus abadi Indonesia dengan ciri koesplus yang selalu orisinil. sudah saatnya mas yon membuat karya master piece dengan bantuan arrasemen musik erwin gutawa yang bisa menjiwai musik koesplus, ayo segera mas yon kami tunggu berharap di umur 70 nanti bisa diluncurkan

Anonim mengatakan...

Mas Yon Koeswoyo, waktu manggung di jl, tunjungan Surabaya, sy sempat memberikan VCD, senam Ling Tien Kung, sangat baik utk menjaga kebugaran smg awaet Sehat n awet muda...
selamat berkarya pahlawan grup musik di indonesia

SUWARKO DEWA RUCI mengatakan...

SUWARKO DEWA RUCI BISMA DEWANTARA PUTRA NUSA KAMBANGAN, INGIN DUET DENGAN MAS YON KOESWOYO,DALAM KONSERNYA, KAPAN SAJA KAMI SIAP DIPANGGIL MAS YON UNTUK DUET MENGGANTIKAN MAS YOK KOESWOYO YANG GA AKTIF, USIAKU 57 TAHUN,MASIH ENERJIK,TAMPAN KAYA MAS YON. HAPAL 100 LAGU KOESPLUS, SUARA MERDU. ALAMATKU. PERUM RINENGGO ASRI. BLOK A2 NO17 .JLN BISMA CILACAP, JATENG, USIA 11 TAHUN AKU NONTON KOESPLUS DI THR TELUK PENYU CILACAP, TAHUN 2013 NONTON KOESPLUS DI BANJAR NEGARA ,JATENG ,TAHUN 2014 NONTON DI JAKARTA,DAN TAHUN 2015 DI SURABAYA. HP KU. 085643409299 SUWARKO

SUWARKO DEWA RUCI mengatakan...

SUWARKO DEWA RUCI,PENGGEMAR BERAT KOESPLUS.MOBILPUN DITULIS KOESPLUS, GA PERCAYA ,COBA CEK FISIK.HONDA CIVIC , MERAH. R. B. KOESPLUS. DAN BILA ANDA MAU BELI TOKO, RUMAH,RUKO, TANAH ,DI KOTA CILACAP. HARGA RP 175 JUTA, SD RP 6 MILYAR, HUBUNGI KAMI. SUWARKO DEWA RUCI 085643409299 ORGEN TUNGGAL KHUSUS LAGU KOESPLUS KAMIJUGA MELAYANI BRO, DAN LAGU TEMBANG KENANGAN.....085643409299 SUWARKO