Senin, 03 Maret 2008

Dmitry Medvedev, Pemimpin Baru Rusia


Senin, 3 Maret 2008 | 02:23 WIB

Oleh: Fransisca Romana

Nama Dmitry Anatolyevich Medvedev (42) tidak banyak dikenal publik hingga 10 Desember 2007 saat Presiden Vladimir Putin mendukung dia sebagai calon presiden Rusia. Seorang doktor hukum privat dan ketua dewan direksi perusahaan gas raksasa, Gazprom, kini Medvedev hampir 100 persen menjadi pemimpin Rusia selanjutnya.

Medvedev didukung empat partai besar Rusia, yaitu Rusia Bersatu, Rusia Adil, Partai Agraria, dan Kekuatan Sipil. Dengan dukungan Putin dan empat partai besar itu, Medvedev jauh-jauh hari telah diperkirakan meraih kemenangan dalam pemilu presiden, 2 Maret 2008.

Dalam wawancara dengan majalah Itogi (18/2), Medvedev mengatakan tidak membayangkan bahwa delapan tahun sejak kedatangannya di Moskwa dia akan menjadi calon presiden. ”Saat pindah ke Moskwa tahun 1999, saya tidak membayangkan bahwa dalam delapan tahun saya akan mencalonkan diri sebagai presiden,” katanya.

Sebelum hijrah ke Moskwa atas panggilan Putin, Medvedev asyik mengajar hukum di almamaternya, Leningrad State University, sekarang St Petersburg State University. Dilahirkan di tengah keluarga pengajar, Medvedev muda memutuskan untuk mengajar seperti orangtuanya.

Mendiang ayahnya, Anatoly Afanasyevich Medvedev, adalah profesor teknik di Lensoviet Leningrad Institute of Technology. Ibunya, Yulia Veniaminovna Medvedeva, adalah instruktur bahasa di Herzen Pedagogical Institute.

Orangtua Medvedev mendorongnya untuk belajar sains, tetapi dia lebih berminat pada hukum. Pria kelahiran Leningrad, 14 September 1965, ini masuk ke Fakultas Hukum Leningrad State University. Medvedev melanjutkan ke program doktor dan selesai tahun 1990 dengan spesialisasi hukum privat, korporat, dan sekuritas. Sejak itu dia mengajar sampai tahun 1999.

Medvedev menjadi konsultan hukum di beberapa perusahaan dan institusi pemerintah. Saat Anatoly Sobchak, dosen Medvedev di Leningrad State University, terpilih sebagai Wali Kota Leningrad, tahun 1991, Medvedev bekerja sebagai penasihat hukum Sobchak dan konsultan hukum untuk komite urusan eksternal yang diketuai Putin.

Sejak itulah Putin dan Medvedev bekerja bersama. Setelah mendiang Presiden Boris Yeltsin menunjuk Putin sebagai penggantinya tahun 1999, Putin memanggil Medvedev ke Moskwa untuk menjadi wakil kepala badan administrasi kepresidenan. Dia lalu ditunjuk menduduki jabatan baru sebagai wakil pertama perdana menteri.

Belakang layar

Selama kampanye pemilu presiden tahun 2000, Medvedev menjadi manajer kampanye Putin. Selain sehari-hari bertanggung jawab memimpin staf Kremlin, Medvedev diserahi sejumlah proyek khusus. Salah satunya memimpin komisi yang menyusun kerangka legislasi reformasi pelayanan sipil dan pengawasan terbaik atas sistem hukum Rusia.

Kedekatan dengan Putin sangat membantu melejitkan karier Medvedev di Kremlin. Namun, tidak seperti kebanyakan elite Rusia, Medvedev tidak memperoleh kekuasaan melalui jajaran Komityet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB, badan intelijen Uni Soviet).

Dalam situs www.russiaprofile.org disebutkan, sepanjang karier politiknya di Kremlin, Medvedev adalah pemain di belakang layar.

”Saya tahu kenapa. Saya memiliki cara berpikir ala hukum dengan plus dan minusnya. Kekurangannya terletak pada fakta bahwa sering kali saya berkata-kata dengan lebih cermat daripada yang diperlukan. Karena itu, Anda mungkin mengira saya sekering debu,” kata Medvedev dalam wawancara dengan Itogi.

Semasa kuliah, teman-teman Medvedev menggambarkan dia rajin belajar, sopan-santun, dan pendiam. Semasa mengajar, dia menulis sejumlah buku teks untuk kuliah. Sejak profilnya semakin menanjak, dia belajar untuk lebih membuka diri dan berbicara terus terang.

Medvedev bertemu istrinya, Svetlana Vladimirovna Medvedeva, saat masih sekolah di tingkat tujuh dan berpacaran hingga mereka menikah tahun 1989. Mereka dikaruniai putra, Ilya Dmitrievich Medvedev (12).

Sesibuk apa pun, Medvedev meluangkan waktu untuk berenang dan angkat berat selama satu jam di pagi hari dan satu jam di sore hari. Dia juga joging, bermain catur, dan berlatih yoga. Medvedev masih memiliki waktu untuk mendengarkan musik rock klasik. Grup favoritnya adalah Deep Purple, Led Zeppelin, dan Black Sabbath. Medvedev juga menyukai slang yang terkenal di kalangan anak muda Rusia, Olbanian.

Karier bisnis

Jika terpilih sebagai presiden, Medvedev menyatakan akan melepas jabatan di dewan direksi Gazprom. Di bawah undang-undang Rusia sekarang, seorang presiden dilarang memegang jabatan rangkap.

Medvedev juga berkarier di dunia bisnis. Setelah menamatkan program doktor, dia turut mendirikan perusahaan kecil milik negara bernama Uran.

Tahun 1993, Medvedev bergabung dengan Ilim Pulp sebagai direktur urusan hukum dan berhasil mengubah perusahaan itu menjadi perusahaan pengolah kertas nomor satu. Kariernya di dunia bisnis melejit saat Putin menjabat presiden tahun 2000. Dia menjadi ketua dewan direksi Gazprom.

Dalam sebuah wawancara dengan Vedomosti, Medvedev mengatakan, sektor kunci ekonomi seperti energi dan industri pertahanan harus tetap di tangan negara guna menjamin perusahaan di sektor itu memiliki pengaruh politis di dalam dan luar negeri.

Gaya kebijakan Medvedev bisa disebut dengan liberalisme terkontrol. Artinya, negara bisa dilibatkan hanya dalam kasus yang sangat besar atau kasus yang terlalu tinggi taruhannya bagi perusahaan swasta untuk bisa berhasil. Saat berpidato tahun 2008, Medvedev mengatakan, ”Kebebasan lebih baik daripada tidak ada kebebasan.”

Dia banyak berbicara tentang kebebasan ekonomi, hak asasi manusia, dan kebebasan berekspresi. Medvedev menyerukan reformasi sistem yudisial dan pemisahan yang nyata antara eksekutif dan legislatif.

Tidak ada komentar: