Minggu, 12 Oktober 2008

NOBEL

Martti Ahtisaari Raih Nobel Perdamaian
Sabtu, 11 Oktober 2008 | 02:17 WIB

Oslo, Jumat - Mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari (71) mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian 2008, Jumat (10/10). Upaya Ahtisaari yang tidak pernah lelah mewujudkan perdamaian, mulai dari Afrika, Eropa, hingga Asia, selama lebih dari tiga dekade dinilai membuatnya layak menerima penghargaan tersebut.

”Upaya-upaya itu telah memberikan sumbangan besar bagi dunia yang lebih damai dan bagi persaudaraan di antara bangsa-bangsa, seperti semangat Alfred Nobel,” demikian pernyataan Komite Nobel Norwegia.

Ahtisaari menyisihkan 197 kandidat lain, termasuk aktivis hak asasi manusia (HAM) China, Hu Jia, dan pengacara HAM Chechnya, Lidiya Yusupova. Sejak tahun 2005, nama Ahtisaari telah dinominasikan sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian.

Ahtisaari menerima hadiah 1,4 juta dollar AS. Ia berharap penghargaan yang diterimanya membuat orang tertarik mendanai upaya perdamaiannya. ”Saya sangat senang dengan keputusan ini. Selalu ada banyak kemungkinan. Saya sangat berharap hadiah ini memudahkan pendanaan bagi organisasi yang saya pimpin,” ujarnya.

Upaya perdamaian Ahtisaari dimulai sekitar tahun 1970 saat dia membantu Namibia meraih kemerdekaan yang terwujud tahun 1990.

Tahun 2005, Ahtisaari dan organisasinya, Inisiatif Manajemen Krisis (CMI), menjadi mediator Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka untuk mengakhiri konflik selama 30 tahun.

Di Eropa, Ahtisaari berkontribusi dalam resolusi konflik di Irlandia Utara. Sebagai utusan PBB, dia juga memainkan peran penting dalam mengakhiri kekerasan di Kosovo, salah satu provinsi di Serbia.

”Ia pantas mendapatkan penghargaan itu karena hidupnya diabdikan untuk mengupayakan perdamaian di mana-mana,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla.(ap/afp/reuters/fro/har)

Tidak ada komentar: