Dame Anita Roddick Telah Pergi
Ninuk Mardiana Pambudy
Ketika kami mewawancarai Anita Roddick, pendiri industri kecantikan Body Shop dari Inggris, April 2006, dia tampak sehat. Anita tidak menutupi kerut di wajahnya. Orang lebih terpesona pada pribadinya yang hangat, terbuka, serta siap mendengar dan berbagi.
Dalam acara di Jakarta tersebut Anita lebih banyak berbicara sebagai aktivis hak asasi manusia dan berkampanye tentang tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. Dia mengkritik kebijakan Presiden Bush di Irak.
Anita Roddick meninggal di St Richard’s Hospital, Chichester, West Sussex, Inggris, Senin (10/9) pukul 18.30, pada usia 64 tahun karena perdarahan otak. Dia ditemani suaminya, Gordon, dan putrinya, Sam dan Justine. Minggu sore dia dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh sakit kepala.
Pionir
Anita Roddick patut dikenang karena dia adalah pionir dalam mengembangkan bisnis yang menjalankan tanggung jawab sosial terhadap komunitas dan lingkungan, jauh sebelum orang-orang membicarakannya.
Mendirikan Body Shop pada tahun 1976 dengan toko pertama di Brighton di pantai selatan Inggris, putri imigran Italia ini memelopori produk kosmetik yang tidak melakukan percobaan pada hewan. Dia bekerja bersama komunitas masyarakat penghasil bahan baku produk dari alam di negara ketiga agar mereka mendapat harga yang adil dan melindungi lingkungan, jauh sebelum Perserikatan Bangsa-Bangsa meluncurkan Sasaran Pembangunan Milenium dan masyarakat menuntut perdagangan yang adil dalam globalisasi. Dia juga berkampanye untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan di dalam keluarga.
Kampanyenya mengenai kecantikan perempuan tidak terikat pada konvensi yang diciptakan industri kosmetik. Dia mengatakan, tidak ada produk yang dapat membuat seseorang tetap muda atau semakin cantik, tetapi menjanjikan produknya akan membuat pemakai merasa nyaman. Kampanye ini menjadi budaya tanding terhadap cara pemasaran perusahaan kosmetik yang canggih dan mengilat.
Sebagai generasi 1960-an, Anita menggabungkan antara sensualitas, feminisme, aktivisme lingkungan, politik, dan hak asasi ke dalam bisnisnya dan berhasil. Body Shop punya 2.100 toko di 55 negara. Tak heran bila Ratu Inggris memberinya gelar kebangsawanan Dame pada 2003.
Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyebut Dame Anita, "salah satu pionir Inggris" dan "inspirasi" untuk pengusaha perempuan.
Tahun lalu, demikian BBC News, Body Shop dijual kepada L’Oreal senilai 652 juta poundsterling, meskipun Body Shop tetap menjalankan bisnis secara independen. Pelanggannya yang berusia muda kecewa dan khawatir nilai-nilai Body Shop akan ditinggalkan. Namun, Dame Anita meyakinkan, dengan cara itu dia dapat menularkan nilai etika Body Shop ke L’Oreal sebab dia percaya bisnis memiliki kekuatan untuk melakukan hal-hal baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar